Salah satu faktor utama yang membuat kita gagal meraih kesuksesan sejati adalah hancurnya Integritas. Padahal integritas inilah yang menjadi syarat utama dan pertama yang akan mengantarkan kita meraih kesuksesan sejati. Nilai seseorang maupun masyarakat ditentukan oleh integritasnya. Semakin tinggi integritas yang dimilikinya, akan semakin tinggi nilainya dihadapan Tuhan maupun manusia. Sebaliknya, semakin rendah integritas seseorang atau suatu bangsa semakin merosot pula nilainya dihadapan Tuhan maupun manusia. Nilai inilah yang dalam kehidupan sosial sering disebut sebagai martabat. Maka seberapa tinggi martabat kita tergantung seberapa tinggi tingkat integritas kita masing-masing. Karenanya, tidak ada cara lain untuk menjaga martabat kecuali dengan memelihara integritas. Integritas dapat diartikan tidak ada kontradiksi antara pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan. Semuanya selaras dan sejalan.
Dalam bahasa Latin kata integritas adalah bulat dan berarti seluruh, penuh, secara keseluruhan. Kamus online Merriam-Webster mendefinisikan integritas sebagai keutuhan, kepatuhan terhadap prinsip-prinsip moral dan etika, verifikasi akan keutuhan karakter moral, kejujuran.
Menurut Kamus Kompetensi, Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2001) integritas adalah sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, kejujuran.
Filsuf Herb Shepherd (Antonius, 2002:135-136) menyebutkan integritas diri sebagai kesatuan yang mencakup empat nilai, yaitu perspektif (spiritual), otonomi (mental), keterkaitan sosial, dan tonus (fisik). George Sheehan menjabarkan integritas diri sebagai kesatuan empat peran, yaitu menjadi binatang yang baik (fisik), ahli pertukangan yang baik (mental), teman yang baik (sosial), dan orang suci (spiritual).
Sehingga dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa integritas merupakan suatu tindakan konsisten antara apa yang dipikirkan, yang dikatakan dan yang diperbuat sesuai dengan nilai-nilai dan aturan yang berlaku.